Pada acara Workshop Perencanaan Strategis Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian Arkeologi (14-15 Maret 2016), Kepala Balar Sulawesi Selatan – Drs. M. Irfan
Mahmud, M.Si memperkenalkan istilah Arkeologi untuk Semua dalam materi presentasinya. Perspektif ini sesungguhnya diadaptasi dari
tema “Kota untuk Semua” (City for All)
yang dikampanyekan oleh PBB (UN Habitat) dalam Perayaan Hari Habitat Tahun 2004
(International Habitat Day 2004). Dalam
pengertian ini, visi “untuk semua” menunjukkan adanya keinginan untuk mengubah paradigma
arkeologi kontemporer.
Perspektif "Arkeologi untuk Semua" (Archeology for All) mencakup beberapa pengertian. Pertama, arkeologi yang berkepentingan secara ideologis dalam rangka meneguhkan identitas budaya; secara akademis mempperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, dan secara ekonomis sebagai katalisator kesejahteraan masyarakat; Kedua, konsep itu juga mencakup
penelitian arkeologi yang berorientasi pada pemanfaatan, partisipasi, dan
keberlanjutan program. Ketiga, konsep tersebut merupakan proyeksi atas trend penelitian
arkeologi di masa depan. Hal ini sejalan dengan visi BALAR, yakni Terwujudnya penelitian dan pengembangan
sumber daya arkeologi di daerah yang berkualitas,
berdayasaing, dan berdayaguna
yang berorientasi pada prioritas pembangunan karakter bangsa.