M. Nawir
Sulisa Matra Bangsa
Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin merupakan satu di antara
empat Prodi https://unhas.ac.id/article/title/asesor-aun-qa-dari-empat-negara-visitasi-empat-prodi-di-unhas) yang dijajaki (assesment) secara kualitatif oleh Tim ASEAN
University Network (AUN-QA) pada tanggal 10 - 12 April 2019. Asesmen QA
(Quality Assurence) bertujuan untuk memastikan input, proses dan outcome
dari program studi telah sesuai dengan standar yang seharusnya terdapat pada
suatu perguruan tinggi bertaraf nasional dan internasional.
Proses
penjajakan mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan spesifikasi jurusan,
SDM, kinerja kelembagaan, sistim pembelajaran, fasilitas pendukung, mutu luaran
dan jejaring para pihak (alumnus/stake-holder). Hasil penilaian akan menjadi
bahan rekomendasi bagi pimpinan universitas untuk ditindaklanjuti hingga semua
aspek memenuhi standar akreditasi atau pengakuan di level internasional
(ASEAN).
Jurusan
Arkeologi yang telah terakreditasi A (Sangat Baik) mendapatkan kesempatan pertama
untuk menjadi Prodi berstandar internasional di FIB Unhas. Dalam hal ini Prodi Arkeologi menjadi pelopor, pembuka jalan bagi jurusan
yang lain untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan pembelajarannya di masa
datang.
Suatu kebanggaan bagi kami, alumni FIB Unhas sebagai salah seorang
partisipan dalam diskusi terfokus (FGD) yang difasilitasi oleh asesor Prof. Wan
Ahmad Kamil Mahmood (Malaysia) dan Dr. Amelia P. Guevara (Filipina). Penulis
bersyukur dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas keluaran prodi
Arkeologi. Sejak tahun 2000-an, penulis aktif bersama alumni jurusan Arkeologi
FIB Unhas dalam berbagai organisasi sosial, organisasi lingkungan hidup, jurnalistik,
penelitian, dan pendidikan.
Hingga kini, penulis sebagai direktur Sulisa Matra Bangsa, yaitu Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Ilmu Sosial dan Humaniora, memiliki 6 orang alumni
jurusan Arkeologi FIB Unhas, masing-masing 2 pendiri, 1 orang pengurus, dan 3
peneliti ahli cagar budaya. Selain itu, dalam kurun waktu dua tahun
(2016-2018), Sulisa Mitra Bangsa telah bekerjasama dengan staf pengajar dan
alumni jurusan Arkeologi FIB Unhas melakukan penelitian dan penulisan Naskah
Akademik, dan perencanaan strategis dalam rangka pemajuan kebudayaan. Dari
pengalaman ini, penulis berkesimpulan bahwa Prodi Arkeologi memang layak
menjadi pelopor akreditasi internasional bidang kebudayaan.
Adapun ringkasan pendapat penulis dalam FGD yang berlangsung tanggal 11
April 2019 di ruang Senat FIB Unhas sebagai berikut:
1)
Personal skill dan performance (etos kerja0:
Alumni Arkeologi memiliki kemampuan “good researcher” dengan metode community mapping, dan juga memiliki
kemampuan capacity buildings;
Alumni Arkeologi memiliki “good personal integrity”, “strong commitment”, dan
berorientasi pada plan-do-action oriented.
2) Penilaian terhadap kinerja (attitude, skill, intelegent), alumni Arkeologi
memiliki etos kerja yang menggerakkan keahlian dan pengetahuan, serta berkemampuan
mengelola sumber daya organisasi (social capital).
3) Perbandingan dengan alumni lain, dalam hal ini alumni Arkeologi cukup teruji
dalam "team working", "community base", terutama mereka
yang bekerja dalam bidang pengembangan masyarakat (community developmen).
4) Kompetensii terkuat alumni yang dapat dikembangkan terletak pada penguasaan
metode Action Research, dan pemetaan
situs (field exploration).
5) Keterlibatan dalam penyusunan prodi Arkeologi, dalam ini penulis cukup
intensif berkomunikasi dan bertukar pikiran mengenai metode pengembangan studi
"Community Base Archaelogy", dan kapasitas Participatory Research, misalnya bagaimana menguatkan kapasitas
pengelolaan maupun penelitian situs berbasis warga (community archeology).
6) Saran penulis untuk prodi adalah perlunya pengembangan kemampuan enterpreneurship
yang menunjang kemandirian alumni, dan Collaborative Learning, misalnya Antropologi
dan Arsitektur.
Selamat dan Sukses Arkeologi Unhas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar