Tim
BPSMP Sangiran Melakukan Kajian Potensi Cagar Budaya Situs Paleolitik Lembah
Walanae
di
Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan
Situs Paleolitik Lembah Walanae terletak disepanjang
aliran Sungai Walanae yang berhulu di daerah Bone barat mengalir menuju ke
utara di daerah Soppeng dan Wajo yang bermuara di pantai timur Sulawesi Selatan
di Teluk Bone. Lokasi ini terletak sekitar 180 km di sebelah tenggara Kota
Makassar, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor melalui jalur darat.
Pada beberapa lokasi di lembah Walanae mengandung
tinggalan Arkeologi dan Paleontropologi yang terdapat pada lapisan-lapisan
tanah purba. Temuan arkeologi yang telah ditemukan di daerah ini adalah
alat-alat batu yang terdiri dari kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam,
pahat genggam, berbagai jenis alat serpih. Temuan paleontropogi berupa fosil
berbagai jenis binatang vertebrata darat, diantara yang paling terkenal adalah
gajah kerdil purba endemik Sulawesi (Stegodon sompoensis/Stegodon
celebensis) dan babi rusa endemic (Celebochoerus heekereni).
Umur lapisan purba diketahui berusia miosen hingga plestosen (25 juta hingga
100.000 tahun lalu).
Lokasi-lokasi pengandung temuan alat batu dan fosil
binatang purba di Situs Lembah Walanae adalah Jampu, Talepu, Lenrang,
Berru/Calio, Marale, Paroto, Lakibong, Kecce, Lonrong, lakibong di Kabupaten
Soppeng, Sompe di Kabupaten Wajo, dan Tanrung di Kabupaten Bone.
Lokasi
ini telah diteliti sejak 1947 dan berlangsung hingga sekarang, sejak kedatangan
H.R. van Heekeren (seorang peneliti berkebangsaan Belanda). Dilanjutkan oleh D.
A. Hoijer, oleh G. J. Barstra, kemudian peneliti-peneliti pionir Indonesia
seperti R.P Soejono dari Arkenas dan S. Sartono dari Pusat Pengembangan Geologi
Bandung. Sekarang masih diteliti dan dikaji secara intensif oleh Puslit Arkenas
beserta Balai Arkeologi Makassar, Pusat Pengembangan Geologi Bandung, dan Balai
Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.
Informasi dan pengetahuan yang didapatkkan dari Situs
Lembah Walanae telah mengambil tempat pada babakan sejarah kebudayaan di
kawasan Nusantara. Situs Lembah Walanae adalah satu-satunya lokasi yang
mengandung temuan berusia Plestosen dan diantara temuan-temuan tersebut
terdapat jenis binatang yang tidak ditemukan di tempat lain (endemic)
beserta peralatan manusia purba yang terbuat dari batu yang juga memiliki ciri
yang juga khas. Namun demikian masih terdapat beberapa persoalan yang menjadi
pertanyaan. Salah satu persoalan tersebut adalah belum ditemukannya sisa fosil
manusia purba dan rencana pengembangan kedepan.
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran
melakukan kegiatan kajian di Situs Lembah Walanae pada tanggal 7 – 18 April
2016. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami bekerjasama dengan tim kajian BPCB
Sulawesi Selatan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah survei lapangan dan
perencanaan penataan display Museum Calio serta perencanaan konservasi koleksi
fosil di Museum Calio. Pada kesempatan kali ini, BPCB Sulawesi Selatan
akan mengadakan FGD (Focus Group Discussion) terkait pengembangan Situs
Paleolitik Lembah Walanae pada tanggal 15 April 2016 yang bertempat di Gedung
Pertemuan Hotel Grand Saota Soppeng. FGD ini melibatkan BPSMP Sangiran, Balar
Makassar, Jurusan Arkeologi Universitas Hasanuddin Makassar, Pemda Soppeng, dan
tokoh masyarakat di Soppeng.
Situs Paleolitik Lembah Walanae memiliki keunikan
yaitu terdapat perbedaan karakter jenis temuan permukaan pada beberapa lokasi,
misalnya satu lokasi hanya terdapat temuan alat-alat batu massif, lokasi lain
cenderung hanya ditemukan alat serpih, serta sebuah lokasi yang hanya ditemukan
fosil, atau gabungan antara fosil dan artefak.
Sementara itu Museum Calio yang berlokasi di dalam
area situs yang merupakan tempat penyimpanan dan juga display temuan
memperlihatkan kondisi yang kurang layak. Informasi yang didapatkan di Museum
Calio hanya didapatkan dari poster yang dibuat sejak tahun 1980an, sementara
itu koleksi yang ditampilkan sama sekali tidak diberi informasi (label)
sehingga pengunjung hanya mendapatkan informasi sekedarnya dari juru pelihara
BPCB Sulawesi Selatan yang bertugas disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar